Pikiran cika pun mulai berasa tidak terima. Pembicaraan pun makin hari makin memanas. Hingga pada suatu saat mereka melakukan perdamain.
Setelah terjalin perdamaian,pertemanan mereka pun berjalan seperti dahulu. Cika sudah melupakan masalah itu.merekapun seakan menikmati keadaan yang damai itu.
Haari demi hari dijalanin secara indah.
Musim ujian pun telah tiba. Banyak waktu kosong yang dimanfaatkan oleh cika untuk pulang kerumah orang tuanya. Saat menikmati liburan yang dianggap cika sanggat berharga karena bisa mengirit uang jajan itu pun terasa indah. Namun disela liburannya itu terselip duka n sakit hati yang teramat mendalam.
Hari itu...,
Ada sms masuk dari ayu. Isinya ia ingin pindah kost an hari itu juga ia melakukan pindahan kost. Tanpa berunding tanpa ada basa-basi yang terucap. “Breek...”,,kata-kata mengejutkan pun terucap. Tanpa disadari air mata pun menetes. Namun tak sanggup untuk menghalangi ayu,cika pun hanya bisa menangis,mengelus air mata n menyampaikan kata-kata indah terakhir.
Sorenya ayu sms kepada cika. Ia berpesan agar tidak ush takut sendiri lagi dan membahas masa lalu yang pada saat itu sudah disepakati untuk tidak mengatakannya lagi. Dengan sindiran tajam ayu pun tanpa memikirkan perasaan cika terus sms. Cikapun membalasnya dengan tenang dan sambil mengelus dada. Cika tau bahwa itu merupakan cara dia memperlakukan orang yang sudah tidak dibutuhnya. Tanpa banyak pikir cika pun tidak mau membuat masalah ini menganggu pekan ujian. Walaupun sms dari ayu seakan senggaja ingin membuat cika galau. Cikapun memilih untuk meminta maaf lagi. Respon ayu sanggat baik. Seakan ia bener-bener melupakannya. Cika pun percaya tanpa ragu sedikitpun.
Esok pagi sekali cika menerima sms dari ayu yang mulai membuat pertarungan kembali. Cika pun kaget sekali. Namun ia mencoba untuk menjelaskan dan masih berbaik hati. Dan memilih untuk mengucapkan maaf lagi.
“alhamdulillah ayu tidak sms kasar lagi”,kata cika sambil mengelus dada.
Next On......2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar