Halaman

Senin, 05 November 2012

Tokoh Politik Yang sesuai dengan Tokoh Wayang Kresna


Jokowi diibaratkan tokoh wayang 'Kresna'

Annisa Virgiandini - Sindonews
Senin,  15 Oktober 2012  −  10:28 WIB
Joko Widodo (Jokowi). (Dok. Istimewa)
Joko Widodo (Jokowi). (Dok. Istimewa)
Sindonews.com - Sosok Gubernur DKI Jakarta yang baru Joko Widodo dinilai sebagai tokoh Kresna dalam pewayangan. Pasalnya, Jokowi sosok yang dapat menyatu dengan rakyat bawah.

"Jadi ada tiga tipe kepemimpinan didunia wayang. Kepemimpinan Kurawa, Kresna, dan Yudhistira. Nah, Jokowi ini saya kategorikan seperti Kresna, yang manusiawi dan bisa menyatu dengan siapa saja, terutama dengan rakyat," kata salah seorang budayawan Hardi, di Jakarta, Senin (15/10/2012)

Menurutnya, mantan Wali Kota Solo tersebut, dapat menghadapi ujian yang menimpanya, sebagai salah satu contoh dalam perhelatan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua yang dihantam dengan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

"Isu SARA yang sempat menghalangi Jokowi akan hilang dengan sendirinya. Makanya dia semakin ditekan, semakin mulus jalannya. Seperti orang berselancar saja, semakin tinggi ombaknya maka semakin bisa dia berselancar. Sekarang tinggal konsistensi dia dalam memimpin ini," katanya.

Budayawan yang juga Mpu pembuat keris ini terinspirasi membuat keris untuk diberikan kepada Jokowi.

"Saya mengusulkan keris yang lekuknya tujuh, yang artinya pitulung atau pertolongan, dan dengan tiga jenis pamor atau puntuwalang triwarna. Sebagai simbol agar bisa menghadapi segala sesuatu yang keras seperti bisa melibas semua kasus korupsi dengan tegas demi kemakmuran rakyat," tambahnya.

Dia menyarankan, agar Jokowi segera mungkin membongkar semua kepala dinas yang dinilainya sudah pandai berkorupsi di Pemprov DKI. Selain itu, Jokowi diminta membubarkan tim suksesnya yang sudah mendukungnya.

"Kepala dinas itu harus dibubarkan semua. Karena, kepala dinas yang lama yang pintar bermain itu sudah berurat berakar di situ (Pemprov DKI). Kalo diganti kepala Dinas baru, pasti ada kepatuhan dengan majikan yang baru. Lalu bubarkan tim sukses, karena hanya menjadi parasit nantinya. Kini lupakan tim sukses, saatnya kembali ke rakyat," harapnya. 

refrensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar