Halaman

Minggu, 18 Agustus 2013

Guruku,, Aku suka kamu......


Eva adalah murid SMA 1 JAYABAYA. Disekolah itu ada les bahasa inggris tambahan wajib buat smua kelas. Karena sekolah bekerja sama dengan pihak IEC (interline english couse) demi membangun sekolahan yang bertaraf internasional. Kebetulan tiap kelas mendapatkan jam berbeda dan dengan dibimbing oleh 2 guru. Kebetulan eva mendapatkan jam belajar jam 10 dengan guru pembimbingnya adalah Mr.Toti dan Mr.Mukti. Awal pertemuan dengan jam pelajaran bahasa inggris ini eva merasa senang karena apa yang didapat menambah ilmunya. Saat jam berakhir dan bergegas bwt ganti baju karena jam sekolah berlangsung jam 12, tiba-tiba temannya bernama puspa datang dan berkata”hai eva. Tadi diajarin sama siapa?”. Evapun menjawab”sama Mr.toti dan Mr.Mukti”. lalu puspa berkata”wah,,ternyata Mr.Mukti itu keren bgt ya”. Eva berkata”ooo,biasa aja. Malahan klo kata w yg keren ilmunya tuh Mr.toti karena interaktifnya tinggi sekali”. Puspa berkata”iya tapi menurut w yang ngajarnya keren bgt tuh MR.Mukti. Adduh,,jadi falling in love nih..”. Eva berkata” yaampun anak ini. Ayo kita masuk kelas..hahhaha”.
Perbincangan ini menandakan bahwa puspa menyukai Mr.Mukti. Puspa ini adalah gadis berprestasi dikelas. Jadi pilihan cowok yang dy mau tuh lebih berbobot. Eva menganggap semua guru pembimbingnya tuh keren-keren tapi ia tdk tertarik. Perjalanan kelas satupun berakhir. Namun berakhirnya ditutup dengan penampilan drama saat kenaikan. Kebetulan eva terpilih. Dari keterpilihannya itu eva deket dengan Mr.Mukti. Entah menggapa eva berubah menjadi simpati dengan mr.mukhlas. Mr.mukti pun juga sama simpati dengan eva. Walaupun posisinya saat itu eva baru saja jadian dengan Ara dan mr.mukhlas pun menggetahui itu. Saat pentas ara tidak menyaksikkan pertunjukan itu. Hanya para pembimbing yang mensupport. Kebetulan mr.mukti pun ikut mensupport. Rasanya tergantikan ara dengan support mr.mukti.
Saat naik kelas,Kebetulan eva masuk kelas unggulan sementara puspa menolak kelas tambahan. Ternyata dikelas unggulan eva mendapatkan guru pembimbing MR.Mukti dan Mr.Moran. kedekatan eva dan mr.mukti pun semakin nyata. Mr.moran pun merasa ada yang aneh anatar mr.mukti dengan eva. Eva pun setelah tau itu ia mencoba tuk lebih setia dengan ara. Kedekatan mr.mukti dengan eva pun mulai renggang semenjak mr.mukti dan mr.moran ditugaskan untuk mengajar kelas ips unggulan yang kebetulan ada ara disana. Namun mata tidak bisa berbohong. Setiap praktek mr.muktipun sering memperhatikan eva. Walaupun eva sudah bersikap sewajarnya. Semenjak kelulusan sikap mr.mukti baru terlihat berubah. Setiap ada eva dan menyapa dengan mereka respon mr.mukti sudah tak seperti waktu itu. Evapun merasa kecil hati. Walaupun eva sudah dinyatakan lulus tapi berkas kelulusan belum diserahkan jadi eva masih tetap disekolah bersama teman-teman yang lain.
Eva merasa binggung karena makin hari mr.mukti makin dingin. Ia berfirasat bahwa mungkin ini karena eva harus menjalani tahap lebih tinggi dari yang dicapainya sekarang. Semua itu eva anggap hal positif daripada memaksa menaruh perasaan ke eva lebih baik seperti ini. Hingga sudah menjalani proses kuliah mr.mukti itu tetap ada dipikiran yang terpendam oleh eva. Dan seandainya ia tak jadian dengan ara, ia ingin berkata guruku,,,aku suka kmu.....


Sekian....

Selasa,07-08-12 (9.11 wib)                            

Dia dan Dirinya



Vika adalah pacar anton. Dari sma mereka sudah berpacaran. Namun vika dan anton berkuliah ditempat yang berbeda. Saat didepok vika sekelas dengan tirta anak pindahan baru dari jakarta. Tiap hari tirta duduk dekat vika. Vika yang hanya menganggap tirta adalah teman gk lebih. Sementara tirta tertarik dengan vika. Semakin hari tirta mengikuti keseharian vika. Vika lebih suka beraktifitas bersama sahabat-sahabatnya daripada sibuk dengan teman. Vika juga lebih suka cari kegiatan yang bermakna,seperti mengajar daripada harus diam dikost.
Namun semakin hari fisik vika mengalami ngedrop. Ia lebih sering terlihat pucat dikmpus. Selain itu ia sering terlihat sakit kepala dan berlari kekamar mandi untuk muntah. Sahabat dekatnya binggung dengan tingkah vika. Tirta pun simpati kepada vika. Namun vika tidak memikirkan tirta. Saat itu vika pingsan kemudian tirta dan sahabat vika membawa keruang uks kampus. Setelah sadar vika dibawa tirta kerumah sakit. Namun vika menolak karena ia merasa hanya kecapean biasa.
Keesokan harinya saat vika ada kuliah pagi ia melihat tirta seperti sedang menunggu seseorang. Vika pun menyapa dan bertanya sedang apa dy disana. Tirta mengatakan klo ia ingin menjemput vika yang kemarin sakit. Namun vika memberikan alasan agar tirta tidak menjemput keesokan hari. Alasan vika pun tidak diterima oleh tirta. Namun vika merasa bisa sendiri maka dy memilih berangkat sendiri. Diangkot vika terbatuk seperti berdahak. Pas ia tutupi batuknya dengan tissu,ternyata bukan dahak melainkan darah yang keluar dari batuknya. Selama vika sakit,ia menahan untuk tidak bercerita dengan anton karena ia takut anton tidak percaya. Karena semasa dekat dengan anton,anton tau gimana fisik vika saat menghadapi sakit. Namun vika semakin takut dengan kejadian beberapa hari terakhir ini. Setelah pulang kuliah ia sempatkan untuk mampir ke rumah sakit untuk tes darah dan cek kondisi badan. Setelah hasilnya keluar,ternyata ia mengidap kanker otak stadium akhir. Dokter memprediksikan hidup vika hanya tinggal 6 bulan. Namun jika vika ingin hidup lebih lama maka vika harus operasi sebelum kankernya mengganas. Sepulang dari rumah sakit ia harus mengajar. Tiba dikost jam 9 malam. Setibanya dikost ia mencoba beristirahat. Ia berusaha untuk menutupi penyakitnya dengan cara kerja keras dan kumpulkan uang sendiri untuk operasi dan mencoba tuk mengkonsumsi obat2an dari dokter.
Keesokan harinya,vika memulai aktifitas spt biasa. Tanpa anton tirtapun yang seakan mengerti kondisiku. Diam-diam tiap hari dy yang memberiku hadiah makanan bergizi. Dy begitu perhatian namun saat itu vika benar2 tdk tau. Saat vika ingin pergi mengajar,secara tak sengaja tirta menyengol vika saat sedang menyebrang. Vika pun kaget dan tersungkur dibadan jalan namun ia tidak terluka Cuma merasa sedikit pusing akibat penyakit yang diderita. Seketika pun tirta turun dari motor dan meminta maaf akibat kecerobohannya. Saat tirta sadar bahwa vika yang ada disitu. Ia pun meminta maaf dengan cara mengantar vika ketempat mengajarnya. Awalnya vika menolak dan sudah memaafkan kecerobohan vika. Namun penyakit serius yang dialami vika pun makin hari makin menjadi. Saat ia menolak ajakan tirta,kondisi vika ternyata terlihat buruk karena vika mengalami mimisan akibat kaget yang dialaminya. Melihat kondisi tersebut tirta pun menarik vika dan langsung menyuruh vika naik dimotornya. Sepanjang jalan vika mencoba untuk meredakan mimisannya. Namun sebelum ketempat mengajarnya,tirta berhenti diapotik. Disana tirta membelikan kapas untuk vika. Namun mimisannya pun reda. Saat vika sudah tiba ditempat mengajar,vika berterima kasih dan langsung memasuki kelas. Kebetulan vika harus mengajar hingga jam delapan. Setelah mengajar ia kemudian menunggu angkot namun tirta datang. Vika kaget lihat tirta masih ada disitu. Tirta mengatakan bahwa ia hanya kebetulan lewat namun vika merasa tirta senggaja menunggu sebab pakaian yang tadi dipakai masih sama. Sepanjang jalan tirta membujuk vika untuk kontrol kedokter. Namun vika selalu mengalihkan pembicaraan.
Keesokan harinya vika tidak ada jam kuliah,ia sempatkan untuk cek up dirumah sakit. Ternyata setelah cekup tirta melihat vika yang baru selesai memasuki ruang dokter. Setelah vika berjalan keluar dari rumah sakit. Tirtapun masuk kedalam ruang dokter.
Tirta: ayah,yang tadi pasien ayah?
Ayah: iya. Dy pasien ayah. Dy anak mahasiswa. Kenapa?
Tirta:  memank nya dy sakit apa yah?
Ayah: dy menderita kanker otak stadium akhir.
Tirta: stadium akhir ? ayah tidak bercandakan?
Ayah: tidak. Ini ayah punya bukti hasil cekup dy hari ini. *memberikan hasil cekup*
Ternyata dokter itu adalah ayah tirta dan tirtapun sekarang tau tentang penyakit yang dialami vika. Sementara vika tidak tau bahwa dokter yang menanganinya itu adalah ayahnya tirta teman kuliahnya. Setelah tirta tau tentang penyakit yang dialami vika. Semakin tirta simpatik terhadap vika. Namun vika semakin menolok simpatik tirta.
Namun tibalah hari dimana vika bener-benar lemah dan ia harus dibawa kerumah sakit untuk dirawat. Ia mengalami kelelahan sehingga harus dirawat dirumah sakit. Saat vika tersadar bahwa ia ada dirumah sakit.
Vika: *membuka matanya*
Tirta: vika sudah sadar?
Vika: dimana ini?
Dokter: kmu pingsan dari kemarin.
Vika: ini jam berapa dok?
Dokter: jam sembilan.
Vika: aku harus kuliah dok.
Tirta: jangan vik,. Istrhtlah dulu untuk beberapa hari.
Dokter: iya kmu harus istrht beberapa hari disini. Karena kmu baru sadar jadi jangan stress dan banyak aktifitas.
Vika: tapi dok?
Tirta: ayah biar aku yang nemenin vika.
Dokter: baiklah vika saya masih harus menanggani pasien yang lain ya. Klo ada apa2 kbrn saya ya?
Tirta: iya yah.
Vika: ayah? Lu anaknya dokter hermawan?
Tirta: iya. Knp? Kaget y...
Vika: knp lu hrs ambil jurusan teknik bukan dokter spt ayah lu?
Tirta: w gk bgt jago dibidang itu. Ada kakak w yang udah dibidang ini. Dh gk ush dibahas ya. Oya,knp lu gk crt tntng penyakit lu?
Vika: siapa yg sakit? W sehat kok..
Tirta: bohong... dasar batu...
*tok..tok...
Lina n ririn: permisi....
Vika: lina rirn tau dari mana w disini?
Ririn: yaelah.. kaga inget apa kmrn lu pingsan dikampus?
Vika: *menggelengkan kepala
Lina: iyaa knp lu bkn panik kita vik? Klo sakit bil jgn dipendem.
Vika: w gk sakit cuman kecapean aja.
Ririn: haha... batu bgt lu ya vik... oya,, ni kita bawain buku catatan. Kebetulan hari ini cuman ada dua dosen dan ini buku catatannya.
Tirta: wah...kok bwt vika aja c? Bwt w mana?
Lina: ihh.. ngarep bgt lu y... hahhaha
Vika: udah jgn berantem ya...
Ririn: ciee.....tumben lu tir kok ada disini.
Tirta:hahha... w gitu..
Lina: gilaaa lu temen yang mau jadi sahabat vika ya... wah kita patut cemburu nih rin..
Ririn: hahhaa... iya nih.. hahhaa...
Vika: wah... kalian bikin suasana rame ya.. seneng deh punya sahabat seperti kalian. Tadi ya waktu gk ada kalian sepiii bgt. Ada tirta aja kaya gk ada orgnya. Hehe
Tirta: jiakh vik... kok gt c?
Vika: hahhaa..becanda tir...
Tirta: iya vik.. mana mungkin w marah m lu kan w mau jadi sahabt lu. Naik kelas gt dari temen kesahabat tz naik lagi deh...
Lina; naik aja sono kegenteng.
Vika dan ririn: hahahaa
Tirta: eh,, w harus pulang dulu ya. Tolong jagain vika ya..
Lina n ririn: sipp...
Rirn: hati-hati ya...
Tirta pun pulang. Ternyata ada tamu spesial dari sahabatnya bwt vika,.seorang laki-laki yang datang dengan menutupi wajahnya dengan bunga yang dibawanya.
Anton: vika....
Vika:knp kmu disini?
Anton: aq gk boleh datang ?
Vika: boleh. Tapi siapa yang beritau kmu klo q disini.
Ririn: maaf vik.. w n lina yang hubungin anton.
Vika: iya gpp rin n lin. Mksh ya...
Anton: kmu baik2 aja?
Vika: alhmdulillah q baik2 aja.q cuman kecapean.
Lina: vik.,w m ririn mau cari makan dulu ya...
Vika: iya.. hati-hati ya...
Ririn: siip....
Vika: nnt kalian kesini lagikan?
Lina: iya... ton,qt pergi dulu ya..
Anton: makasih banyak ya...
Ririn n lina: iya..
Ririn dan lina pun pergi. Hanya tinggal anton n vika dikamar. Anton menyempatkan waktu untuk menjenguk vika. Namun anton dan sahabat2nya gk ada yang tau bhwa ia sedang sakit keras. Anton menyuapi makan siang vika. Vika meminta maaf karena gk menghubunginya. Anton pun memahaminya. Saat anton menyuapi makan siang vika,tirta datang dan melihat vika sedang bersama cowok lain. Tirta berusaha mengerti posisi vika. Niat tirta untuk memberikan makan ke vika pun gagal. Ia pergi dan dijalan ia bertemu dengan ririn dan lina.
Tirta: rin... lin...
Ririn n lina: haii...
Ririn: lu udah balik dari rumah?
Tirta: ia. Oya,dikamar vika ada siapa yang menunggunya?
Lina: itu anton. Anton kekasih vika. Anton anak bandung. Jadi biarin aja mereka berduaan. Sebab udah lama mereka gk bertemu.
Tirta: o pacar vika?
Ririn:bukan sekedar pacar. Mereka sudah bertunangan.
Lina:knp muka lu jadi lemes gt?
Tirta: gpp. W lum makan. Makan yuk...
Ririn: ayo dh qt temenin. Dari tadi juga qt mau makan tapi malah mampir dulu ketoko buku,.
Lina: ywdh yuk makan.
Karena tirta sakit hati namun sejak awal bukan vika yang salah namun tirta yang berusaha mendekati vika. Tirta memilih untuk mengalah.
Setelah kondisi vika membaik. Ia diizinkan keluar dari rumah sakit. Namun saat ia memasuki bulan ke5.kondisi nya makin melemah. Sehingga ia harus dirawat inap dirumah sakit. Menurut dokter ini yang  makin parah karena kankernya makin lama membesar diluar dugaan dokter. Terpaksa pihak rumah sakit harus mengoperasikan kankernya serta menghubungi pihak keluarganya. Masa mendebar-debarkan saat vika makin lama makin melemah kondisinya. Keluarga besarnya telah datang. Keluarga besar anton pun ikut menemani keluarga vika. Anton pun hadir. Dan disaat keadaan seperti ini pula keluarga vika n anton serta anton dan sahabatnya mengetahui keadaan kritis vika. Malam itu semuanya bersedih. Sebelum operasi,vika minta berbicara dengan semua keluarganya serta sahabat2nya. Dan yang paling terakhir sebelum operasi vika meminta anton n tirta untuk berbicara. Vika memegang tanga mereka berdua.dengan suara terbata-bata,vika berusaha berbicara kepeada mereka.
Vika: anton.,aq sayang bgt m kmu. Q minta maaf udah nyakitin kmu.
Anton: q juga syng bgt m kmu. Kmu gk perlu minta maaf. Buat aku kmmu sllu benar.
Vika:tirta.,makasih bnyk atas perhatian yang udh kmu kasih bwt aku. Maaf q sllu menolak kebaikan kmu. Karena aku cuman menganggap kmu teman gk lebih. Karena dihatiku cuman ada anton.
Tirta: iya gpp vik. W juga ngerti. Dh lu jgn bnyk ngmng lagi ya.. sbntr lagi lu hrs operasi. Lu hrs sehat. Bnyk yang sayang lu vik.
Vika: terimakasih. Kalian laki2 yang spesial bwt q. Klo gk ada kalian mungkin aq gk pernah merasa sebahagia ini. Tolong jadilah org yang luar biasa bwt org lain juga.jgn bwt q saja.
Anton:vik.,kmu hrs sembuh ya.. nnt q jnji mau nurutin smua kemauan mu.
Vika: makasih sayang. Kmu kekasih yang terbaik yang ada. Jgn forsir wktu mu bwt kegiatan mu. Gunakan wktu mu bwt org yang selanjutnya mengisi hatimu.

Dan denyut nadinya berhenti seketika........
Mereka menanggis dan berusaha menyuruh dokter menghidupkan vika kembali. Dokterpun berusaha keras bwt menolong denyut nadinya. Namun terlambat. Vika pun sudah pergi sekitar jam 01.15 dini hari dihari jumat. Siapa yang menyangka vika anak yang selalu ceria harus kalah dengan kanker yang dialaminya. Pesan terakhir yang disampaikan kepada mereka berdua pun mereka kabulkan.

Setelah setahun kepergian vika,tirta menemukan pacar yaitu ririn. Tirta pun jadi pribadi yang dianggap jadi panutan spt vika,. Sementara anton,ia harus mengejar beasiswa diamerika untuk bisa menghapus kenangan dengan vika. Lina ternyata menjadi jodoh anton setelah anton pulang dari amerika dan membawa lina tinggal diamerika. Dan mereka hidup bahagia.




The end.....
J J
Rabu, 05 september 2012
9.29 wib

                       

Cincin


31 maret dihari ulang tahun era. Hari itu, era mendapatkan hadiah yang tak pernah ia duga. Hadiah dari orang tuanya. Hadiah itu berupa cincin emas denga tipe string dimana banyak mata berlian yang menghiasi cincin itu. Setiap hari setelah hari itu, ia selalu menggunakannya. Karena ia hidup jauh dari orang tua sehingga dengan hadiah yang digunakan ia merasakan bahwa kedua orang tuanya ada disampingnya.
Namun sudah 4 tahun setelah hadiah itu yang selalu ia gunakan. Kemudian karena rumah era dengan rumah bosnya ibu era dekat cuman beda beberapa gang komplek maka ia deket sekali dengan anak-anak bosnya ibu era. Sepengetahuan era, bosnya hanya memiliki anak 2, anak pertama sepantaran dengan era sementara anak keduanya masih dikelas 3 sd. Kedekatan era dengan anak kelas 3 sd yang bernama putri itu udah seperti adeknya sendiri. Walaupun era memiliki adek perempuan tetapi adeknya bernama ella itu termaksud anak yang tidak begitu suka manja dengan era dan ia tergolong sanggat tomboy melebihi era.
Hari itu putri sepulang sekolah main kerumah era. Kebetulan letak rumah era dekat dengan sekolahan sd nya putri. Jadi putri lebih sering main kerumah era daripada pulang kerumahnya. Namun hari itu putri datang dengan suasana yang tidak ceria. Ia datang dengan sanggat lemas dan tak bersemanggat. Untuk menghibur putri maka era mengajaknya main game online bersama serta bermain sambil mengerjakan pekerjaan rumah dari guru sekolahnya. Kegiatan dasar yang ia bantu buat menghibur anak yang kesepian ini. Putri biasanya dirumah sama bibi alias yang biasa bebersih rumah dan bersama supir pribadi sekolahnya. Kakaknya sibuk kerja ngelanjutin diperusahaan ibunya.
Kegiatan hari itu diakhiri dengan pergi bersepedah bersama putri untuk sekalian nganterin putri pulang kerumahnya sebab kalau sore ibunya pulang cepat. Untuk mempersingkat waktu maka era lebih memilih lewat jalur jembatan kayu yang sudah lapuk untuk tiba dirumah putri. Kemudian setelah tiba di jembatan itu era menyuruh putri untuk berjalan lebih dulu. Kemudian era mengikuti dari belakang sambil membawa sepedahnya. Dari sebrang terlihat ada seorang laki-laki tinggi rambut terurai keatas rapih keren namun hari itu begitu asing untukku. Mimik muka orang itu sepertinya sedang berusaha menertawakannku. Hari itu era memank berpenampilan sederhana, hanya mengenakan baju kemeja kotak-kotak kemudian pake celana jeans dan menggunakan kerudung. Cukup alakadarnya. Namun itu lah style era.
Setelah mengantarkan putri kerumahnya maka era pun pulang kerumah dengan lewat jalur yang agak jauh karena ia mau memutar-mutar sekitar komplek yang begitu jauh. Namun ada sebuah mobil yang mengikutinya. Dengan semanggat kesal khas orang ketakutan maka era pun mengowes sepedanya secepat mungkin. Karena sang pemilik mobil itu tau kalau sang pengemudi sepeda itu sepertinya ketakutan maka ia lebih memilih untuk berhenti mengikuti era. Cukup lelah lari dari orang misterius yang mengikutinya. Ia berhenti disebuah taman dan beristirahat sejenak. Setelah melepas lelah maka ia kembali pulang. Karena era takut kedua orang tuanya akan mencarinya. Apalagi hari itu ia lupa membawa hp.
Setibanya dirumah era segera menyiapkan makan malam untuk kedua orang tuanya yang pulang bekerja. Tapi malam itu ada seorang laki-laki yang tanpa diundang datang kerumah dengan pakaian serba dari jeans. Kaos merah beserta jaket jeans dan celana jeans rambutnya pun ditata seperti menggunakan gel namun terlihat begitu menawan. Kesan pertama melihat orang itu ialah seperti mengenal orang ini sebelumnya. Tapi dengan sopan dan hangat ia bisa dengan mudah membaur dengan ayah dan ibu era. Heran bukan kepayang. Tapi dengan rasa hormat ia berusaha menyuguhkan minuman untuk tamu tak diundang itu.
Tamu itu sepertinya bahagia melihat era. Era pun terlihat begitu aneh dengan orang yang tertawa senyum sendiri. Namun orang itu kemudian dengan lancar bercerita mengenai cincin yang era gunakan. Dengan kaget era pun membeku diam membisu. Didalam cerita yang disampekan oleh lelaki itu bahwa cincin itu sebenarnya yang beli lelaki itu kemudian meminta kedua orang tua ku yang menyerahkan dan berusaha untuk membohongiku. Namun era ragu mendengar cerita itu. Karena kedua orang tua ku begitu diam membisu. Entah malu atau bahkan takut era marah dengan nya sehingga mereka memilih untuk diam membisu.
Hari selanjutnya kedua orang tua era tetap membisu. Erapun harus kembali kedepok untuk berkuliah. Sepanjang hari ia memikirkan kata-kata laki-laki aneh itu. Sebentar-bentar melepas cincin itu namun kemudian era pakai lagi. Namun ia yakin setidak mampunya kedua orang tua era namun mereka selalu jujur dan tidak membiarkan siapapun menghancurkan harga diri keluarga.
Era tau kedua orang tuanya belum menyukai dengan pacar era yang bernama iwan. Tapi era tidak ingin aku diberikan kepada orang kaya yang semena-mena dengan keluarganya.
Tidak perlu dirisaukan baginya karena ia begitu yakin kepada kedua orang tuanya. Tetapi laki-laki itu hadir ketika era pulang ke bandung (rumah orang tuanya). Lelaki itu muncul dipintu stasiun bandung. Dengan tak hormat kemudian ia menarik tangan era dan kemudian menyuruh era masuk kemobilnya. Tidak mudah bagi lelaki itu mengajak era. Karena era tau bagaimana cara dia memperalat orang tuanya. Era pun memaki-maki lelaki itu didepan banyak orang yang lalu lalang. Namun lelaki itu pun punya trik jitu yang bikin era terpaksa harus patuh dengannya.
Didalam mobil era mulai membisu karena kesal setengah mati. Dia terus bertanya-tanya didalam pikirannya tentang orang itu. Namun lelaki itu kemudian tertawa puas. Ia berkata “ ternyata aku tidak salah pilih dalam memilih wanita. Ketika cemberutpun kamu terlihat manis dan cantik ya”. Tapi seperti biasa era hanya akan banyak bicara dengan orang yang sudah ia kenal bukan yang mendadak sok kenal dengannya. Era pun diajak berkeliling menggunakan mobilnya kedaerah sentul untuk menonton balapan mobil. Era mencoba untuk meminta untuk pulang namun lelaki itu berkata “aku sudah izin dengan kedua orang tuamu. Nanti setibanya disana aku akan ceritakan semuanya sama kamu asalkan.. asalkan kmu mau bicara dan tidak seperti patung begitu”. Hanya dengan anggukkan setuju maka kami pun pergi kesentul. Setibanya disana waktu sudah menunjukkan pukul 18.57 dimana adzan mahgrib sudah berkumandang dan kebetulan era sedang menjalankan ibadah puasa sunnah. Lelaki itupun terkejut dengan apa yang dilakukan oleh era. Lelaki itu pergi meninggalkan era sendiri ditempat duduk yang sudah ia pesan untuk menonton mobil balap F1 disentul. Ternyata lelaki itu pergi untuk membelikan makanan untuk buka puasanya era. Cukup baik sih...
Namun era merasakan tersanjung dengan sikap lelaki itu. Tapi ia berusaha untuk terus membencinya. Sambil makan dan menunggu F1nya selesai maka lelaki itu sambil bercerita asal usulnya. Ternyata lelaki itu anak pertama dari bos ibunya era. Satu-satunya anak laki-laki yang harus meneruskan perusahaan rintisan keluarganya. Ia kenal era saat era masih kecil namun saat itu era hanya memilih untuk bermain saja dan mungkin sudah lupa. Lelaki itu harus pindah kejerman belajar dari SMP. Orang tuanya mau kalau lelaki itu belajar ditempat yang lingkup orang belajar. Dan era pun hanya mengetahui bahwa bos ibunya punya 2 anak perempuan karena tiap hari sering diajak main kerumah era. Nah sejak itu era hanya mengenal kedua anak bos ibunya itu. Lelaki itu lulusan manajemen diuniversitas yang ada dijerman. Padahal ia sanggat menyukai hal dibidang kesehatan namun kedua orang tuanya memberikan ultimatum sehingga ia harus memilih dibidang ekonomi.
Cukup banyak ia ceritakan tentang dirinya namun ia tak begitu menyinggung masalah cincin dan tentang ceritanya kemarin malam.
Sepulang dari sentul udah sekitar jam 9 malam. Didalam mobil era mencoba memberanikan diri untuk bertanya tentang masalah cerita kemarin dan cincin itu. Lelaki yang ingin dipanggil dengan nama arul itu hanya bilang bahwa “aku hanya memilihmu setelah aku bertemu kamu ketika kamu berkunjung kekantor 4 bulan yang lalu”. Dan untuk masalah cincin? Kata era. Apa kmu sudah bertunangan? Kata arul. Ishh.. makanya aku tanya tentang stateman kamu kemarin malam dirumahku, kata era. Kamu tanya saja dengan kedua orang tuamu, kata arul.
Kesal dengan pernyataan arul maka era segera mungkin membuka pintu mobil dan memilih terjun dari mobil itu. Ia pilih itu karena ia tidak ingin dijodohkan dengan orang yang seperti arul dan era lebih mencintai iwan daripada arul. Namun ternyata era terjatuh kedalam jurang dan terbentur batu besar. Era berhasil ditemukan setelah sempat 3 jam tim polisi mencari tubuh era. Kedua orang tua era merasa sanggat menyesal dengan semua kejadian tersebut. Setelah tubuh era berhasil ditemukan ternyata era masih bertahan hidup namun dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Era terbujur tak berdaya dengan banyak selang dan alat-alat kedokteran.
Keadaan era tiap saat bisa saja memprihatinkan karena dokterpun sudah meminta pihak keluarga untuk mengikhlaskan era. Saat kondisi era makin parah didua minggu terakhir ini membuat dokter meminta untuk pihak keluarga tanda tangan  untuk melakukan pencabutan alat yang terpasang ditubuh era.
Disisi lain, iwan lah yang selama ini selalu menunggu era sadar. Iwan yang lebih tegar dari biasanya bisa rapuh ketika orang yang sangat ia cintai itu terbaring lemah dengan alat-alat yang sangat menakutkan itu. Kedua orang tua erapun tak luput dengan rasa bersalah. Mereka juga selalu menemani iwan dan era dirumah sakit.
Hari itu terasa sanggat hangat namun begitu kelam. Awan hitam telah muncul begitu pekat namun udara terasa hangat. Era makin terlihat sangat kritis. Semua orang berkumpul termaksud arul. Arul meminta maaf kepada era. Arul baru bisa hadir menenggok era karena arul baru saja dibebaskan oleh kepolisian karena telah melukai era.
Satu persatu selang mulai dicabut dari tubuh era namun kemudian tangan era bergerak. Iwan melihat keajaiban itu langsung mengenggam tangan era. Dokter berkata bahwa ada keajaiban pada era. Tak lama era membuka matanya dan ia berusaha untuk berbicara. Dokterpun mengatakan bahwa kondisi era sudah membaik. Semua keluarga merasa senang dan mereka semua sudah bisa bercakap-cakap.
Era sadar dari jam 9 pagi. Ketika masuk jam 3 sore era mendapatkan cincin pertunangan dari iwan. Cincin nan indah itu kini terukir nama iwan dan era. Era merasa bahagia bisa bersatu dengan iwan dan mendapatkan hadiah seindah itu. Era merasakan indahnya bisa hidup bersatu dengan iwan.
Jarum jam pun menunjukkan pukul 6 petang, era terkulai lemah tak berdaya ditempat tidur setelah era terjatuh didepan kamar mandi. Saat itu kondisi era ternyata makin parah. Ia berulang keli mengalami kejang-kejang dan kondisi memparah ketika jarum jam menunjukkan pukul 10 malam. Dari situlah awal penyiksaan era, semua selang dan alat bantu pernapasan dipasang ditubuh era. Hanya iwan yang mendampingi era. Iwa begitu terpukul saat ia sudah merasa bahagia karena era sudah sadar dan mau menikah dengannya. Namun saat itu iwan sedang pergi keluar untuk membelikan hadiah untuk pernikahannya berupa gaun dan bunga yang sudah ia pesan dari jauh-jauh hari. Iwan tak menyangka ternyata telah terjadi sesuatu pada era.
Tepat pukul 1 pagi buta ternyata era harus menutup mata untuk selama-lamanya. Era menyumbangkan ginjal dan sepasang matanya untuk orang-orang yang membutuhkan. Niat baik erapun membuat keluarga merasa bangga dengan era. Era diijinkan menggunakan cincin pemberian iwan.
Sebelum era meninggal ia sempat berpamit dan berpesan kepada keluarganya. Erapun tidak merasakan dendam pada arul yang saat itu memang sedang cinta buta padanya. Era meminta pada kedua orang tuanya untuk menjaga adik nya era dengan baik. Era pun menitipkan pesan terakhir unruk iwan. Era meminta agar iwan bisa fokus dengan karir dan hidup barunya. Era juga meminta agar iwan bisa mencari pendamping hidup baru yang sesuai dengan dia. Era juga meminta agar ia tetap terkubur dengan cinta yang ia punya. Cincin yang melingkar ditangan era itu lah jadi satu-satunya bukti bahwa era pernah dicinta dan mencintai orang yang tepat namun maut yang memisahkan.
Tiga bulan sudah semenjak kepergian era. Iwan mulai menata hidup yang baru. Karirnya meningkat setelah dipercaya untuk jadi manager disuatu perusahaan swasta didaerah sudirman. Iwan juga terus melanjutkan kuliah dijerman hingga mendapatkan gelar profesor. Keluarga era pun begittu, mereka mulai menata hidup setelah kepergian era. Adiknya tumbuh menjadi gadis desa yang sanggat cerdas. Adiknya pun dapat melanjutkan kejenjang kedokteran. Arul pun tak juga buruk, karir nya pun meroket setelah ia berhasil menjadi bupati jawa barat. Arul juga sudah memiliki calon istri yang ternyata ia menyukai adik era.
Setahun sudah semenjak kepergian era, namun iwan belum kunjung memiliki pasangan kekasih. Banyak wanita yang tergila-gila dengan iwan. Namun hati iwan belum bisa. Iwan masih sering mengunjungi makam era. Namun sepulang dari makam iwan, iwan ternyata mengalami kecelakaan beruntun dan nyawa iwan tidak tertolong. Keluarga era dan iwan memutuskan agar memakamkan iwan disamping makam era.

----------------------------------------TAMAT-------------------------------------------

Kamis, 15 Agustus 2013

BATU GUNUNG DINGKLIK


Gambar 1.1 Batu Gunung Dingklik yang Sudah Jadi
Batu gunung gamping ini merupakan salah satu mata pencaharian tambahan bagi desa gunung dingklik ,ponjong, Wonosari, Yogyakarta. Bagi penduduk sekitar pekerjaan ini merupakan tambahan namun dilakukan layaknya pekerjaan utama. Hal ini yang bisa disebut dengan Opportunitas. Untungnya tidak seberapa namun ruginya pun tidak ada bila tidak ingin menggunakan.
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya selama ada didesa ini. Saya berkenalan dengan seorang pekerja pembuat batu ini namun ia tidak ingin nama aslinya tersebar luas. Tetapi kebetulan pakde saya kenal dengan seorang yang saya ajak wawancara. Selain itu memank kebetulan sekali pakde saya ternyata juga salah satu bagian dari mereka. Namun pakde saya tidak ingin difoto hanya ingin berargumen dengan saya.
Gambar 1.2 Daerah Tempat Pembuatan Batu Ukir
Gambar ini merupakan tanda bekas pembuatan batu cetaknya. Walaupun sekilas bagi orang awam ini seperti limbah atau sisa pembuatan yang tak terurus namun bila dicermati lagi tempat ini benar-benar masih dipakai untuk memahat batu.
Gambar 1.3 Proses Kerja Pembuatan Batu
Bapak ini salah satu pekerja. Pekerjaan beliau setiap hari membuat batu dengan alat sederhana. Hanya menggunkan potongan kayu serta pahatan selain itu beliau menggunakan baskom untuk menyingkirkan kikisan batu dalam proses pahat. Bapak ini tiap hari bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 12 siang. Pekerjaan dilanjutkan bila beliau sudah menyelesaikan proses mengarit rumput diladang untuk pakan sapinya, kemudian makan siang, sholat dzuhur, keladang lagi dan terakhir kembali ketempat ini. Kira-kira beliau mulai kerja lagi jam 3 hingga jam 5 sore.
Hampir disemua pekerja ini selalu melakukan aktifitasnya sama seperti bapak ini. Mereka sanggat bersahaja dengan waktu dan tidak memaksakan untuk bekerja yang penting ibadahnya tepat waktu. Bagi penduduk sini hidupnya tidak akan berhenti bila ia hanya hidup pas-pasan. Beda sekali dengan orang kota. Yang notabene lebih memikirkan pekerjaannya dari pada keluarga dan kecintaan kepada Allah SWT. Ini merupakan pengalaman yang paling berharga bagi saya.
Gambar 1.4 Proses Pembuatan Batu
Bapak ini dalam sehari mampu menyelesaikan 7-8 batu ukir ini. Dengan peralatan sederhana dan hanya dengan semanggat beliau tergolong cukup hebat mampu menyelesaikan 7-8 batu. Tapi bila orang kota lihat pekerjaan mudah yang tak mungkin hanya 8 batu yang terselesaikan. Namun bagi orang awam sulit sekali mengikir batu hingga jadi seperti itu.  Karena berat dari batu itu sebesar 25 kg, lebar 20cm dan panjangnya bisa 1 m.
Gambar 1.5 Proses Pembuatan Batu Secara Keseluruhan
Pekerjaan ini dilakukan bila mereka sudah dipesan untuk pembuatan rumah. Satu batu yang didapat sebesar RP 8000/buah  bila dibeli diatas karena tempat kerja beliau terletak dibagian bawah seperti itu. Namun bila beli dibawah tanpa mengalami proses menganggkut keatas maka harganya berkisar Rp 7000/buah. Tetapi bila konsumen membelinya diyogyakarta maka harganya berbeda bisa berkisar Rp 15.000/buah – Rp 20.000/buah. Perbedaan harga ini sudah diatur sesuai tingkat kesulitan. Bila konsumen ingin murah silahkan membeli tanpa diangkut keatas alias mengangkut sendiri, bila ingin membeli diatas bisa saja namun silahkan bawa sendiri kerumah masing-masing, namun bila ingin dianterkan hingga kerumah masing-masing maka harganya pun jauh lebih mahal. Silahkan konsumen yang memilih sendiri sesuai budjet masing-masing.
Gambar 1.6 Proses Pengankatan Batu
Sore itu saya mencoba untuk mengangkat batu karya para tangan besi itu, namun saya kurang kuat selain itu saya takut bila mengangkatnya tidak dengan teknik yang benar maka batu itu bisa saja mencelakakan saya atau bahkan hancur. Hasil tempat yang telah terpakai untuk pemahatan dapat digunakan kembali untuk bercocok tanam karena batu itu habis dan bisa tembus ketanah yang dapat menguntungkan bagi penduduk sekitar pula.


Gambar ini diambil hari minggu, 11 Agustus 2013 jam 17.00 WIB tepatnya digunung dingklik, Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul, Wonosari, Yogyakarta.