Halaman

Kamis, 15 Agustus 2013

BATU GUNUNG DINGKLIK


Gambar 1.1 Batu Gunung Dingklik yang Sudah Jadi
Batu gunung gamping ini merupakan salah satu mata pencaharian tambahan bagi desa gunung dingklik ,ponjong, Wonosari, Yogyakarta. Bagi penduduk sekitar pekerjaan ini merupakan tambahan namun dilakukan layaknya pekerjaan utama. Hal ini yang bisa disebut dengan Opportunitas. Untungnya tidak seberapa namun ruginya pun tidak ada bila tidak ingin menggunakan.
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya selama ada didesa ini. Saya berkenalan dengan seorang pekerja pembuat batu ini namun ia tidak ingin nama aslinya tersebar luas. Tetapi kebetulan pakde saya kenal dengan seorang yang saya ajak wawancara. Selain itu memank kebetulan sekali pakde saya ternyata juga salah satu bagian dari mereka. Namun pakde saya tidak ingin difoto hanya ingin berargumen dengan saya.
Gambar 1.2 Daerah Tempat Pembuatan Batu Ukir
Gambar ini merupakan tanda bekas pembuatan batu cetaknya. Walaupun sekilas bagi orang awam ini seperti limbah atau sisa pembuatan yang tak terurus namun bila dicermati lagi tempat ini benar-benar masih dipakai untuk memahat batu.
Gambar 1.3 Proses Kerja Pembuatan Batu
Bapak ini salah satu pekerja. Pekerjaan beliau setiap hari membuat batu dengan alat sederhana. Hanya menggunkan potongan kayu serta pahatan selain itu beliau menggunakan baskom untuk menyingkirkan kikisan batu dalam proses pahat. Bapak ini tiap hari bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 12 siang. Pekerjaan dilanjutkan bila beliau sudah menyelesaikan proses mengarit rumput diladang untuk pakan sapinya, kemudian makan siang, sholat dzuhur, keladang lagi dan terakhir kembali ketempat ini. Kira-kira beliau mulai kerja lagi jam 3 hingga jam 5 sore.
Hampir disemua pekerja ini selalu melakukan aktifitasnya sama seperti bapak ini. Mereka sanggat bersahaja dengan waktu dan tidak memaksakan untuk bekerja yang penting ibadahnya tepat waktu. Bagi penduduk sini hidupnya tidak akan berhenti bila ia hanya hidup pas-pasan. Beda sekali dengan orang kota. Yang notabene lebih memikirkan pekerjaannya dari pada keluarga dan kecintaan kepada Allah SWT. Ini merupakan pengalaman yang paling berharga bagi saya.
Gambar 1.4 Proses Pembuatan Batu
Bapak ini dalam sehari mampu menyelesaikan 7-8 batu ukir ini. Dengan peralatan sederhana dan hanya dengan semanggat beliau tergolong cukup hebat mampu menyelesaikan 7-8 batu. Tapi bila orang kota lihat pekerjaan mudah yang tak mungkin hanya 8 batu yang terselesaikan. Namun bagi orang awam sulit sekali mengikir batu hingga jadi seperti itu.  Karena berat dari batu itu sebesar 25 kg, lebar 20cm dan panjangnya bisa 1 m.
Gambar 1.5 Proses Pembuatan Batu Secara Keseluruhan
Pekerjaan ini dilakukan bila mereka sudah dipesan untuk pembuatan rumah. Satu batu yang didapat sebesar RP 8000/buah  bila dibeli diatas karena tempat kerja beliau terletak dibagian bawah seperti itu. Namun bila beli dibawah tanpa mengalami proses menganggkut keatas maka harganya berkisar Rp 7000/buah. Tetapi bila konsumen membelinya diyogyakarta maka harganya berbeda bisa berkisar Rp 15.000/buah – Rp 20.000/buah. Perbedaan harga ini sudah diatur sesuai tingkat kesulitan. Bila konsumen ingin murah silahkan membeli tanpa diangkut keatas alias mengangkut sendiri, bila ingin membeli diatas bisa saja namun silahkan bawa sendiri kerumah masing-masing, namun bila ingin dianterkan hingga kerumah masing-masing maka harganya pun jauh lebih mahal. Silahkan konsumen yang memilih sendiri sesuai budjet masing-masing.
Gambar 1.6 Proses Pengankatan Batu
Sore itu saya mencoba untuk mengangkat batu karya para tangan besi itu, namun saya kurang kuat selain itu saya takut bila mengangkatnya tidak dengan teknik yang benar maka batu itu bisa saja mencelakakan saya atau bahkan hancur. Hasil tempat yang telah terpakai untuk pemahatan dapat digunakan kembali untuk bercocok tanam karena batu itu habis dan bisa tembus ketanah yang dapat menguntungkan bagi penduduk sekitar pula.


Gambar ini diambil hari minggu, 11 Agustus 2013 jam 17.00 WIB tepatnya digunung dingklik, Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul, Wonosari, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar